Ketika umar menunaikan ibadah haji seorang budak diangkat
mewakili kepimpinan di mekkah, oleh Nafi' Abdul Harits
(seorang pejabat mekkah)
Tanya umar:
Pemerintahaan di Mekkah kau serahkan kepada siapa ?
Jawabnya:
Kepada Abdurrahman Abu Abza
Sahut Umar:
Kenapa kau berani mengangkat seorang turunan budak
memimpin (mengatasi) bangsawan Quraisy ?
Jawabnya :
Habis lainnya tiada lagi yang pandai tentang alqur'an
Sahutnya:
ya benar,
nyata kepada kita bahwa:
Allah mengangkat derajat seseorang dengan al qur'an juga
merendahkannya dengan al qur'an, setengahnya yaitu
Abdurrahman yang dijunjung derajatnya oleh Al Qur'an
---------------------------------------------------------------
Untuk melihat hadits tentang keistimewaan alquran lainnya
bisa dilihat pada link dibawah ini :
http://hudaya-organization.blogspot.com/search/
label/hadits-alquran
Blog islami berisi hadist-hadist, hadits-hadits, hadist dzikir, ayat-ayat alquran tentang dzikir, sufi, Tasawuf, humor islami, TQN, Suryalaya, hadist bulan ramadhan dan HUDAYA, (Himpunan Pemuda Suryalaya)
Home
tanbih
khataman
Suryalaya Search
Thursday, April 30, 2009
Monday, April 27, 2009
hadits tentang keistimewaan Al Qur'an 1
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Mas'ud
katanya :
Alqur'an adalah pemberi syafaat dan pasti diterima syafaat
nya, dan pemimpin yang dipercaya, maka orang yang ber
pemimpinan alqur'an pasti dibimbing ke surga/sorga dan
orang yang menolak pimpinannya pasti dijerumuskan ke
neraka.
------------------------------------------------------------
Untuk melihat hadits tentang keistimeweaan al quran
lainnya bisa dilihat pada link di bawah ini :
http://hudaya-organization.blogspot.com/search/
label/hadits-alquran
katanya :
Alqur'an adalah pemberi syafaat dan pasti diterima syafaat
nya, dan pemimpin yang dipercaya, maka orang yang ber
pemimpinan alqur'an pasti dibimbing ke surga/sorga dan
orang yang menolak pimpinannya pasti dijerumuskan ke
neraka.
------------------------------------------------------------
Untuk melihat hadits tentang keistimeweaan al quran
lainnya bisa dilihat pada link di bawah ini :
http://hudaya-organization.blogspot.com/search/
label/hadits-alquran
Thursday, April 23, 2009
hadits tentang ghibah 9 (mengungkap keburukan orang)
4 Perkara yang dapat membatalkan puasa, wudlu dan
menyia-nyiakan amal baik yaitu :
Keempat perkara itu merupakan pupuk keburukan, seperti air
menyuburkantumbuh-tumbuhan. Sedangkan minum arak
pimpinan segala dosa (Dosa paling besar).
(Demikian sabda Rasul SAW. Riwayat Anas bin Malik ra)
--------------------------------------------------------------
Untuk melihat semua bisa dilihat pada
Untuk melihat hadits tentang ghibah lainnya bisa dilihat pada
link di bawah ini:
http://hudaya-organization.blogspot.com/search/
label/hadits-ghibah
menyia-nyiakan amal baik yaitu :
- Ghibah
- Bohong
- Namimah (adu Domba)
- Memandang wanita cantik yang diharamkan melihatnya
Keempat perkara itu merupakan pupuk keburukan, seperti air
menyuburkantumbuh-tumbuhan. Sedangkan minum arak
pimpinan segala dosa (Dosa paling besar).
(Demikian sabda Rasul SAW. Riwayat Anas bin Malik ra)
--------------------------------------------------------------
Untuk melihat semua bisa dilihat pada
Untuk melihat hadits tentang ghibah lainnya bisa dilihat pada
link di bawah ini:
http://hudaya-organization.blogspot.com/search/
label/hadits-ghibah
Monday, April 20, 2009
hadits tentang ghibah 8 (Mengungkap keburukan orang)
Barangsiapa menjelang matinya baru taubat dari ghibah
maka ia paling akhir masuk surga,sedangkan yang tidak
bertaubat (dari ghibah) sampai mati, maka ia paling dulu
masuk neraka.
(Ka'bul Akhbar dari kitab para nabi terdahulu)
-------------------------------------------------------------
Untuk melihat hadits tentang ghibah lainnya bisa dilihat pada
link di bawah ini :
http://hudaya-organization.blogspot.com/search/
label/hadits-ghibah
maka ia paling akhir masuk surga,sedangkan yang tidak
bertaubat (dari ghibah) sampai mati, maka ia paling dulu
masuk neraka.
(Ka'bul Akhbar dari kitab para nabi terdahulu)
-------------------------------------------------------------
Untuk melihat hadits tentang ghibah lainnya bisa dilihat pada
link di bawah ini :
http://hudaya-organization.blogspot.com/search/
label/hadits-ghibah
Thursday, April 16, 2009
hadits tentang ghibah 7 (mengungkap keburukan orang)
Di hari kiamat seseorang menerima kitab/catatan amalnya,
lalu ada amal baik yang dia tidak merasa melakukannya
Katanya:
Ya Tuhan, amal apa dan dari mana itu ?
JawabNYA:
Itulah amal baik seseorang yang ghibah
(mengungkap kejelekannmu) dan engkau tidak terasa.
(Demikian Abu Umamah Bahily ra)
lalu ada amal baik yang dia tidak merasa melakukannya
Katanya:
Ya Tuhan, amal apa dan dari mana itu ?
JawabNYA:
Itulah amal baik seseorang yang ghibah
(mengungkap kejelekannmu) dan engkau tidak terasa.
(Demikian Abu Umamah Bahily ra)
Monday, April 13, 2009
hadits tentang ghibah 6 (Mengungkap keburukan orang)
Salman Al Farisy di tengah perjalanan bersama para sahabat
(diantaranya Umar ra) berhenti di suatu tempat membuat
khemah, ia tidur dan lainnya masak,
Setengahnya berkata :
Apa tujuan orang ini, enak-enak datang khemah sudah berdiri
dan makanan tersedia.
Lalu mereka bangunkan Salman, disuruh minta lauk pauk
kepada Nabi SAW.
Tetapi sabda beliau SAW kepada Salman :
"Sampaikan bahwa mereka sudah terlebih dahulu makan lauk
pauk"
Lalu ia kembali menemui mereka dan menyampaikan sabda
beliau SAW.
Jawab mereka :
Kami belum makan sedikitpun
Kata Salman:
Beliau tidak mungkin berdusta, maka sebaiknya kalian datang
menghadapnya.
Setelah mereka menghadap, beliau SAW bersabda:
Kalian telah makan daging saudaramu (Salman) tengah ia tidur
kalian mengatakan (anu dan itu) kepadanya.
Kemudian beliau SAW membaca ayat sebagai berikut :
Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka
(buruk), karena setengahnya itu dosa, dan janganlah menyelidiki
kesalahan lain dan jangan pula setengah kamu mengunjing
(ghibah) setengah lainnya. Maukah seseorang darimu makan
daging saudaranya yang mati? Pasti kamu jijik (tidak mau).
Bertaqwalah kepada Allah, bahwasannya Allah menerima
taubat lagi penyayang (Hujurat 12)
(HR. Asbath dari As-Sudy)
(diantaranya Umar ra) berhenti di suatu tempat membuat
khemah, ia tidur dan lainnya masak,
Setengahnya berkata :
Apa tujuan orang ini, enak-enak datang khemah sudah berdiri
dan makanan tersedia.
Lalu mereka bangunkan Salman, disuruh minta lauk pauk
kepada Nabi SAW.
Tetapi sabda beliau SAW kepada Salman :
"Sampaikan bahwa mereka sudah terlebih dahulu makan lauk
pauk"
Lalu ia kembali menemui mereka dan menyampaikan sabda
beliau SAW.
Jawab mereka :
Kami belum makan sedikitpun
Kata Salman:
Beliau tidak mungkin berdusta, maka sebaiknya kalian datang
menghadapnya.
Setelah mereka menghadap, beliau SAW bersabda:
Kalian telah makan daging saudaramu (Salman) tengah ia tidur
kalian mengatakan (anu dan itu) kepadanya.
Kemudian beliau SAW membaca ayat sebagai berikut :
Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka
(buruk), karena setengahnya itu dosa, dan janganlah menyelidiki
kesalahan lain dan jangan pula setengah kamu mengunjing
(ghibah) setengah lainnya. Maukah seseorang darimu makan
daging saudaranya yang mati? Pasti kamu jijik (tidak mau).
Bertaqwalah kepada Allah, bahwasannya Allah menerima
taubat lagi penyayang (Hujurat 12)
(HR. Asbath dari As-Sudy)
Sunday, April 12, 2009
Sejarah Pondok Pesantren Suryalaya
Untuk melihat bisa dilihat pada link di bawah ini :
http://hudaya-organization.blogspot.com/2009/05/
index-artikel-artikel-tentang-dzikir.html
http://hudaya-organization.blogspot.com/2009/05/
index-artikel-artikel-tentang-dzikir.html
--------------------------------------------------------------
Sejarah Pondok Pesantren SuryalayaPondok Pesantren Suryalaya dirintis oleh Syaikh Abdullah bin Nur
Muhammad atau yang dikenal dengan panggilan Abah Sepuh, pada
masa perintisannya banyak mengalami hambatan dan rintangan,
baik dari pemerintah kolonial Belanda maupun dari masyarakat
sekitar. Juga lingkungan alam (geografis) yang cukup menyulitkan.
Namun Alhamdullilah, dengan izin Allah SWT dan juga atas restu
dari guru beliau, Syaikh Tholhah bin Talabudin Kalisapu Cirebon
semua itu dapat dilalui dengan selamat. Hingga pada tanggal 7 Rajab
1323 H atau 5 September 1905, Syaikh Abdullah bin Nur
Muhammad dapat mendirikan sebuah pesantren walaupun dengan
modal awal sebuah mesjid yang terletak di kampung Godebag,
desa Tanjung Kerta. Pondok Pesantren Suryalaya itu sendiri diambil
dari istilah sunda yaitu Surya = Matahari, Laya = Tempat terbit,
jadi Suryalaya secara harfiah mengandung arti tempat matahari terbit.
Pada awalnya Syeikh Abdullah bin Nur Muhammad sempat bimbang,
akan tetapi guru beliau Syaikh Tholhah bin Talabudin memberikan
motivasi dan dorongan juga bimbingan khusus kepadanya, bahkan
beliau pernah tinggal beberapa hari sebagai wujud restu dan
dukungannya. Pada tahun 1908 atau tiga tahun setelah berdirinya
Pondok Pesantren Suryalaya, Abah Sepuh mendapatkan khirqoh
(legitimasi penguatan sebagai guru mursyid) dari Syaikh Tholhah
bin Talabudin
Seiring perjalanan waktu, Pondok Pesantren Suryalaya semakin
berkembang dan mendapat pengakuan serta simpati dari masyarakat,
sarana pendidikan pun semakin bertambah, begitu pula jumlah
pengikut/murid yang biasa disebut ikhwan.
Dukungan dan pengakuan dari ulama, tokoh masyarakat, dan pimpinan
daerah semakin menguat. Hingga keberadaan Pondok Pesantren
Suryalaya dengan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah-nya mulai diakui
dan dibutuhkan. Untuk kelancaran tugas Abah Sepuh dalam
penyebaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dibantu oleh
sembilan orang wakil talqin, dan beliau meninggalkan wasiat untuk
dijadikan pegangan dan jalinan kesatuan dan persatuan para murid
atau ikhwan, yaitu TANBIH.
Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad berpulang ke Rahmattullah
pada tahun 1956 di usia yang ke 120 tahun. Kepemimpinan dan
kemursyidannya dilimpahkan kepada putranya yang kelima, yaitu
KH. Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin yang akbrab dipanggil
dengan sebutan Abah Anom. Pada masa awal kepemimpinan Abah Anom
juga banyak mengalami kendala yang cukup mengganggu,
di antaranya pemberontakan DI/TII. Pada masa itu Pondok
Pesantren Suryalaya sering mendapat gangguan dan serangan,
terhitung lebih dari 48 kali serangan yang dilakukan DI/TII.
Juga pada masa pemberontakan PKI tahun 1965, Abah Anom banyak
membantu pemerintah untuk menyadarkan kembali eks anggota PKI,
untuk kembali kembali ke jalan yang benar menurut agama Islam
dan Negara.
Perkembangan Pondok Pesantren Suryalaya semakin pesat dan maju,
membaiknya situasi keamanan pasca pemberontakan DI/TII membuat
masyarakat yang ingin belajar Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah
semakin banyak dan mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Juga dengan penyebaran yang dilakukan oleh para wakil talqin dan para
mubaligh, usaha ini berfungsi juga untuk melestarikan ajaran yang
tertuang dalam asas tujuan Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dan
Tanbih. Dari tahun ke tahun Pondok Pesantren Suryalaya semakin
berkembang, sesuai dengan tuntutan zaman, maka pada tanggal 11 maret
1961 atas prakarsa H. Sewaka (Alm) mantan Gubernur Jawa Barat
(1947 – 1952) dan mantan Mentri Pertahanan RI Iwa Kusuma Sumantri
(Alm) (1952 – 1953). Dibentuklah Yayasan Serba Bakti Pondok Pesantren
Suryalaya. Yayasan ini dibentuk dengan tujuan untuk membantu tugas
Abah Anom dalam penyebaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah dan
dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
Setelah itu Pondok Pesantren Suryalaya semakin dikenal ke seluruh pelosok Indonesia, bahkan sampai ke Negara Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, dan Thailand, menyusul Australia, negara-negara di Eropa dan Amerika. Dengan demikian ajaran Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah pun semakin luas perkembangannya, untuk itu Abah Anom dibantu oleh para wakil talqin yang tersebar hampir di seluruh Indonesia, dan juga wakil talqin yang berada di luar negeri seperti yang disebutkan di atas.
Pada masa kepemimpinan Abah Anom, Pondok Pesantren Suryalaya berperan aktif dalam kegiatan Keagamaan, Sosial, Pendidikan, Pertanian, Kesehatan, Lingkungan Hidup, dan Kenegaraan. Hal ini terbukti dari penghargaan yang diperoleh baik dari presiden, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bahkan dari dunia internasional atas prestasi dan jasa-jasanya. Dengan demikian eksistensi atau keberadaan Pondok Pesantren Suryalaya semakin kuat dan semakin dibutuhkan oleh segenap umat manusia.
Sumber = www.suryalaya.org
----------------------------------------------------------------
Saturday, April 11, 2009
Tanbih TQN Suryalaya
Untuk melihat bisa dilihat pada link di bawah ini :
http://hudaya-organization.blogspot.com/2009/05/
index-artikel-artikel-tentang-dzikir.html
---------------------------------------------------------------
http://hudaya-organization.blogspot.com/2009/05/
index-artikel-artikel-tentang-dzikir.html
---------------------------------------------------------------
Tanbih TQN Suryalaya
Tanbih ini dari Syaekhuna Almarhum Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad yang bersemayam di Patapan Suryalaya Kajembaran Rahmaniyah.
Sabda beliau kepada khususnya segenap murid-murid pria maupun wanita, tua maupun muda :
“Semoga ada dalam kebahagiaan, dikaruniai Allah Subhanahu Wata’ala kebahagiaan yang kekal dan abadi dan semoga tak akan timbul keretakan dalam lingkungan kita sekalian.
Pun pula semoga Pimpinan Negara bertambah kemuliaan dan keagungannya supaya dapat melindungi dan membimbing seluruh rakyat dalam keadaan aman, adil dan makmur dhohir maupun bathin.
Pun kami tempat orang bertanya tentang Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, menghaturkan dengan tulus ikhlas wasiat kepada segenap murid-murid :
berhati-hatilah dalam segala hal jangan sampai berbuat yang bertentangan dengan peraturan agama maupun negara.
Ta’atilah kedua-duanya tadi sepantasnya, demikianlah sikap manusia yang tetap dalam keimanan, tegasnya dapat mewujudkan kerelaan terhadap Hadlirat Illahi Robbi yang membuktikan perintah dalam agama maupun negara.
Insyafilah hai murid-murid sekalian, janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan setan, waspadalah akan jalan penyelewengan terhadap perintah agama maupun negara,
agar dapat meneliti diri, kalau kalau tertarik oleh bisikan iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.
Lebih baik buktikan kebajikan yang timbul dari kesucian :
- Terhadap orang-orang yang lebih tinggi daripada kita, baik dlohir maupun batin, harus kita hormati, begitulah seharusnya hidup rukun dan saling menghargai.
- Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya, jangan sampai terjadi persengketaan, sebaliknya harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah agama maupun negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan,
kalau-kalau kita terkena firman-Nya “Adzabun Alim”, yang berarti duka-nestapa untuk selama-lamanya dari dunia sampai dengan akhirat (badan payah hati susah). - Terhadap oarang-orang yang keadaannya di bawah kita, janganlah hendak menghinakannya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh, sebaliknya harus belas kasihan dengan kesadaran, agar mereka merasa senang dan gembira hatinya, jangan sampai merasa takut dan liar, bagaikan tersayat hatinya, sebaliknya harus dituntun dibimbing dengan nasehat yang lemah-lembut yang akan memberi keinsyafan dalam menginjak jalan kebaikan.
- Terhadap fakir-miskin,
harus kasih sayang, ramah tamah serta bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkan bahwa hati kita sadar.
Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan, oleh karena itu janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendirilah yang senang, karena mereka jadi fakir-miskin itu bukannya kehendak sendiri, namun itulah kodrat Tuhan.
Demikanlah sesungguhnya sikap manusia yang penuh kesadaran, meskipun terhadap orang-orang asing karena mereka itu masih keturunan Nabi Adam a. s. mengingat ayat 70 Surat Irso yang artinya :
“Sangat kami mulyakan keturunan Adam dan kami sebarkan segala yang berada di darat dan di lautan, juga kami mengutamakan mereka lebih utama dai makhluk lainnya.”
Kesimpulan dari ayat ini, bahwa kita sekalian seharusnya saling harga menghargai, jangan timbul kekecewaan, mengingat Surat Al-Maidah yang artinya :
“Hendaklah tolong menolong dengan sesama dalam melaksanakan kebajikan dan ketaqwaan dengan sungguh-sungguh terhadap agama maupun negara, sebaliknya janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan terhadap perintah agama maupunnegara".
Adapun soal keagamaan, itu terserah agamanya masing-masing, mengingat Surat Al-Kafirun ayat 6 :”Agamamu untuk kamu, agamaku untuk aku”,
Maksudnya jangan terjadi perselisihan, wajiblah kita hidup rukun dan damai, saling harga menghargai, tetapi janganlah sekali-kali ikut campur.
Cobalah renungakan pepatah leluhur kita:
“ Hendaklah kita bersikap budiman, tertib dan damai, andaikan tidak demikian, pasti sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. Karena yang menyebabkan penderitaan diri pribadi itu adalah akibat dari amal perbuatan diri sendiri.
Dalam surat An-Nahli ayat 112 diterangkan bahwa :
“Tuhan yang Maha Esa telah memberikan contoh, yakni tempat maupun kampung, desa maupun negara yang dahulunya aman dan tenteram,gemah ripah loh jinawi, namun penduduknya/ penghuninya mengingkari nikmat-nikmat Allah, maka lalu berkecamuklah bencana kelaparan, penderitaan dan ketakutan yang disebabkan sikap dan perbuatan mereka sendiri”.
Oleh karena demikian, hendaklah segenap murid-murid bertindak teliti dalam segala jalan yang ditempuh, guna kebaikan dlohir-bathin, dunia maupun akhirat, supaya hati tenteram, jasad nyaman, jangan sekali-kali timbul persengketaan, tidak lain tujuannya“ Budi Utama-Jasmani Sempurna “ (Cageur-Bageur).
Tiada lain amalan kita, Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah, amalkan sebaik-baiknya guna mencapai segala kebaikan, menjauhi segala kejahatan dhohir bathin yang bertalian dengan jasmani maupun rohani, yang selalu diselimuti bujukan nafsu, digoda oleh perdaya syetan.
Wasiat ini harus dilaksanakan dengan seksama oleh segenap murid-murid agar supaya mencapai keselamatan dunia dan akhirat.
Amin.
Patapan Suryalaya, 13 Pebruari 1956
Wasiat ini disampaikan kepada sekalian ikhwan
(KH.A Shohibulwafa Tadjul Arifin)
Sumber = www.suryalaya.org
Friday, April 10, 2009
hadits tentang ghibah 5 (Mengungkap keburukan orang)
Kata al Faqih mendengarkan cerita ayahnya:
Nabi SAW berada di rumah, sedang para sahabat (ahlish-shuffah)
berada di mesjid dan zaid bin tsabit tengah menyampaikan/
mengulang hadits-hadits Nabi SAW.
Secara kebetulan ada orang mengantar daging kepada Nabi SAW
dilihat oleh para sahabat tersebut, lalu mereka menyuruh Zaid
supaya minta, karena telah lama tidak memakan daging.
Setelah zaid berangkat, mereka sibuk membicarakan tentang zaid
(ia begini dan begitu dan lain-lain). Kemudian setelah Zaid
menyampaikan pesanan mereka,
Beliau bersabda:
Zaid, sampaikan kepada mereka : "sebenarnya kalian telah
makan daging".
Jawab mereka:
Demi Allah, kami telah lama tidak makan daging.
Zaid kembali lagi kepada Nabi tetapi beliau bersabda:
"Sebenarnya kalian telah makan daging"
Karena mereka tidak merasa memakannya maka menghadaplah
kepada Beliau SAW.
Dan Sabdanya:
"Kalian telah makan daging saudaramu, hingga saat ini masih
berbekas digigimu, coba kalian meludah agar terbukti merahnya
daging itu.
Setelah mereka meludah, nyatalah kepada mereka
"Ludahan darah". Kemudian mereka bertaubat dan mohon maaf
kepada Zaid yang telahdibuat pesta pora (dagingnya) oleh mereka.
Nabi SAW berada di rumah, sedang para sahabat (ahlish-shuffah)
berada di mesjid dan zaid bin tsabit tengah menyampaikan/
mengulang hadits-hadits Nabi SAW.
Secara kebetulan ada orang mengantar daging kepada Nabi SAW
dilihat oleh para sahabat tersebut, lalu mereka menyuruh Zaid
supaya minta, karena telah lama tidak memakan daging.
Setelah zaid berangkat, mereka sibuk membicarakan tentang zaid
(ia begini dan begitu dan lain-lain). Kemudian setelah Zaid
menyampaikan pesanan mereka,
Beliau bersabda:
Zaid, sampaikan kepada mereka : "sebenarnya kalian telah
makan daging".
Jawab mereka:
Demi Allah, kami telah lama tidak makan daging.
Zaid kembali lagi kepada Nabi tetapi beliau bersabda:
"Sebenarnya kalian telah makan daging"
Karena mereka tidak merasa memakannya maka menghadaplah
kepada Beliau SAW.
Dan Sabdanya:
"Kalian telah makan daging saudaramu, hingga saat ini masih
berbekas digigimu, coba kalian meludah agar terbukti merahnya
daging itu.
Setelah mereka meludah, nyatalah kepada mereka
"Ludahan darah". Kemudian mereka bertaubat dan mohon maaf
kepada Zaid yang telahdibuat pesta pora (dagingnya) oleh mereka.
Wednesday, April 8, 2009
hadits tentang ghibah 4 (mengungkap keburukan orang)
Kata Jabir bin Abdullah Ra :
Terasa angin bau busuk di sekitar Rasul SAW,
lalu sabdanya:
Bau busuk ini adalah suatu bukti adanya orang-orang munafik tengah menjelek-jelekan orang islam, (yakni) Allah memperlihatkan kepada umat islam yang taat, kebusukan nyata dari apa yang telah dilarang oleh Allah kepada HambaNya.
Terasa angin bau busuk di sekitar Rasul SAW,
lalu sabdanya:
Bau busuk ini adalah suatu bukti adanya orang-orang munafik tengah menjelek-jelekan orang islam, (yakni) Allah memperlihatkan kepada umat islam yang taat, kebusukan nyata dari apa yang telah dilarang oleh Allah kepada HambaNya.
Monday, April 6, 2009
Hadits tentang ghibah 3 (mengungkap keburukan orang)
Al Faqih meriwayatkan dengan sanadnya dari SA'id Hadry
Nabi SAW bersabda :
Dimalam israk diperlihatkan suatu kelompok tengah disayat-sayat daging pinggangnya, lalu disuapkan ke mulutnya dengan seruan:
"Santaplah daging saudaramu yang dulu kau menyantapnya"
Lalu tanyaku:
Siapa mereka itu jibril ?
Mereka itulah umatmu yang mengejek/menghina lain, baik dengan isyarah ataupun tindakan nyata.
---------------------------------------------------------------
Untuk melihat hadits tentang ghibah lainnya, bisa dilihat
dibawah ini:
http://hudaya-organization.blogspot.com/search/label/
hadits-ghibah
Nabi SAW bersabda :
Dimalam israk diperlihatkan suatu kelompok tengah disayat-sayat daging pinggangnya, lalu disuapkan ke mulutnya dengan seruan:
"Santaplah daging saudaramu yang dulu kau menyantapnya"
Lalu tanyaku:
Siapa mereka itu jibril ?
Mereka itulah umatmu yang mengejek/menghina lain, baik dengan isyarah ataupun tindakan nyata.
---------------------------------------------------------------
Untuk melihat hadits tentang ghibah lainnya, bisa dilihat
dibawah ini:
http://hudaya-organization.blogspot.com/search/label/
hadits-ghibah
Sunday, April 5, 2009
hadits tentang ghibah 2 (mengungkap keburukan orang)
dari ibnu abi jajh
katanya: Seorang wanita pendek seusai menghadap Nabi SAW
dikatakan oleh Aisyah:Pendek nian orang itu
Jawab beliau (menegurnya),berdosa kamu (ghibah)
Kata Aisyah:
aku sekedar mengatakan apa adanya seusai dengan kenyataan yang ada padanya.
Sabda beliau sAW:
kamu telah mengungkap kejelekannya.
katanya: Seorang wanita pendek seusai menghadap Nabi SAW
dikatakan oleh Aisyah:Pendek nian orang itu
Jawab beliau (menegurnya),berdosa kamu (ghibah)
Kata Aisyah:
aku sekedar mengatakan apa adanya seusai dengan kenyataan yang ada padanya.
Sabda beliau sAW:
kamu telah mengungkap kejelekannya.
Subscribe to:
Posts (Atom)