DZIKIR MENUMBUHKAN KETAQWAAN
KH. Beben Muhammad Dabas
(Khidmat Manaqib Suryalaya Juli 2005)
Dengan Taqwa manusia akan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah berfirman dalam surat Ali Imron 120 : …….Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.
Dan dalam surat an-Nahli 128 : Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.
Taqwa tidaklah semudah diucapkan karena banyak sekali hambatan dan tantangan yang akan menghalangi perjalan hidup setiap manusia. Alhamdulillah kita telah dibekali dengan kalimat taqwa yaitu Laa ilaha ilallah oleh guru Mursyid kita, pangersa Abah, Syekh ahmad Shohibulwafa tajul ‘Arifin ra.
Utsman al-syarqawi berkata : Dzikir adalah tali yang bersambung antara hamba dengan Tuhannya. Dzikir adalah jalan yang menyampaikan kepada kecintaan Allah dan keridloan-Nya. Dzikir adalah pintu yang amat besar untuk naik dan memperoleh kemenangan .
Taqwa kepada Allah adalah merupakan kunci utama adanya suatu kejujuran, pokoknya berkeimanan serta pangkal kepercayaan seseorang terhadap yang lain dalam muamalah (pergaulan) sehari-hari, sehingga dengan demikian, akan menjadi penyebab mudahnya segala urusan dan menjadi kunci pembuka terhadap datangnya suatu Rizqi.
Mudah-mudahan dengan ketaqwaan ini kita menjadi manusia yang penuh manfaat, jujur, bertanggung jawab, bersyukur atas segala nikmat-Nya, selalu ingat pada-Nya, mendekat dengan ber-Zikir, dan melakukan segala sesuatu karena Allah semata. Dengan demikian Taqwa, merupakan kunci bagi setiap Muslim untuk meraih kemenangan. Banyak ayat-ayat dalam Alquran yang menerangkan keutamaan bagi orang yang bertaqwa. Dan orang yang bertaqwa sesungguhnya adalah orang yang paling banyak zikirnya, walau orang yang berzikir belum tentu bertaqwa.
Hati orang yang bertaqwa itu bersih, karena di dalamnya terdapat pelita yang bercahaya. Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya, "Wahai Rasulullah, siapakah sebenarnya sebaik-baik manusia itu?" Beliau menjawab, "Setiap Mukmin yang bersih hatinya". Lalu Nabi SAW ditanya lagi, "Apa gerangan hati yang bersih itu?" Beliau menjawab, "Yaitu yang bertaqwa lagi bersih, yang tak melekat padanya tipu daya, durhaka, khianat, dendam, serta dengki."
Tetapi, meraih ketaqwaan tak semudah membalikkan telapak tangan, sebab iblis dan bala tentaranya tak sudi melihat hati umat Muhammad SAW bercahaya. Bagi iblis, tidak ada yang lebih mengagumkan daripada kegelapan, kepekatan, dan padamnya cahaya kalbu. Baginya tak ada yang lebih berat daripada cahaya, kebeningan, dan kebersihan. Ia senantiasa mengintip dan memanfaatkan setiap kelengahan dan kelalaian manusia. Apalagi di samping tempat bersemayamnya kalimat tauhid, hati juga dapat saja menjadi tempat bersemayamnya setan.
Mudah-mudahan Allah Swt. memberikan kekuatan kepada kita untuk senantiasa berdzikir dengan Laa ilaha ilallah, dzikir Khofi dan mengamalkan TQN dengan penuh keikhlasan. Amiin ya Robbal ‘Alamiin.
Sumber = www.suryalaya.org
----------------------------------------------------------------
Untuk melihat artikel-artikel dzikir lainnya bisa dilihat pada
link di bawah ini :
http://hudaya-organization.blogspot.com/2009/05/
index-artikel-artikel-tentang-dzikir.html
No comments:
Post a Comment